HOME > Links Terkait > Informasi Novel Coronavirus Pneumonia
Duta Besar Xiao Qian Mejelaskan Upaya Pencegahan dan Pengendalian dalam Virus Corona Tipe Baru kepada Media Indonesia
2020-02-05 16:50

Pada tanggal 4 Febuari, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Bapak Xiao Qian mengadakan konferensi pers untuk memperkenalkan wabah Virus Corona tipe baru dan upaya pencegahan dan pengendalian pemerintah Tiongkok.

Duta Besar Xiao mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok sangat mementingkan pencegahan dan pengendalian wabah sejak waktu pertamanya kasus virus terjadi. Presiden Xi Jinping memimpin dan mengkoordinasikan langsung pertarungan terhadap wabah tersebut. Pada tanggal 25 Januari, pas Hari Raya Tahun Baru Imlek, beliau memimpin Rapat Anggota Tetap Politbiro Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, di mana telah diputuskan mendirikan Leading Group untuk mengelola epidemi Virus Corona dan meningkatkan upaya pencegahan dan penendalian virus secara komprehensif serta mengirimkan tim pengarah ke Provinsi Hubei dan beberapa daerah yang relatif serius kondisinya. Keputusan ini berarti sangat penting untuk mempersatukan kekuatan dari berbagai pihak untuk melangkah bersama agar meraih sukses pencegahan dan pengendalian wabah. Atas perintah Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri Li Keqiang bertolak ke Wuhan untuk meninjau dan memberikan arahan tentang upaya pencegahan dan pengendalian virus. Beliau bertemu dengan penyakit dan tenaga kesehatan yang ada di garda terdepan melawan wabah. Berdasarkan prisinp "mengkategorikannya sebagai Penyakit Menular Tipe B, tapi menanggapinya sesuai dengan protokol Penyakit Meluar Tipe A", pemerintah Tiongkok telah mengambil berbagai tindakan pencegahan dan pengendalian yang paling komprehensif, paling ketat, paling ilmiah dan paling transparan.

Yang pertama adalah yang paling komprehensif. Tiongkok telah membangun sistem pencegahan dan pengendalian multiarah dan multilevel dari pusat hingga daerah dengan fokus pada Kota Wuhan dan Provinsi Hubei. Saat ini, 31, munisipalitas maupun daerah atonomi di Darata Tiongkok telah mengaktifkan mekanisme respons tertinggi terhadap keadaan darurat kesehatan masyarakat. Serangaian langkah telah diambil pada tingkat pusat antara lain perpanjangan liburan Tahun Baru Imlek, pembatasan pergerakan orang, perkuatan pengendalian lalu lintas, alokasi sumber daya medis secara seragam, pengendalian kegiatan berskala besar, penerapan kebijakan subsidi kepada pasien. Pada tingkat lokal telah ambil langkah-langkah seperti mengalihkan fokus pada komunitas, menetapkan dan mengimplementasikan tindakan pencegahan dan pengendalian bagi masyarakat, mengandalkan masyarakat untuk menerapkan manajemen full coverage dan berbasis grid, dan mengambil tindakan pencegahan dan pengendalian terhadap setiap anggota keluarga di komunitas maupun pedesaan tanpa ada yang tertinggal.

Yang kedua adalah yang paling ketat. Kami melaksanakan inspeksi komprehensif yang paling ketat, serta manajemen pelacakan kesehatan, karantina lalu lintas, pencegahan dan pengendalian tempat umum, kontrol kegiatan pertemuan publik, pemantauan dan deteksi wabah, perlindungan keamanan diri pribadi dan lainnnya. Kami meminta kontak dekat dari pasien dikarantina di rumah, mengurangi kegiatan pengumpulan missal, menemukan kasus yang dikonfirmasi dan dugaan kasus pada waktu pertama dan dikarantina segera. Semua tindakan yang telah diambil ini jauh melampaui persyaratan dari Peraturan Kesehatan Internasional sehingga secara tegas mencegah penyebaran wabah.

Yang ketiga adalah yang paling ilmiah. Melakukan penelusuran penyakit, mengorganisir para ahli untuk mengidentifikasi patogen dalam waktu singkat, menetapkan pedoman diagnosis dan pengobatan serta skema pemantauan darurat, memperkuat perawatan medis dengan mengintegrasikan pengobatan tradisional Tiongkok dan Barat, menerapkan kebijakan "satu orang, satu rencana perawatan" untuk kasus-kasus parah supaya meminimalkan kematian. mengintensifkan penelitian ilmiah dan membentuk kelompok ahli penelitian ilmiah nasional yang berfokus pada penelitian ilmiah dan teknologi dalam penelusuran virus, pemilihan obat, pencegahan dan pengobatan obat Tiongkok, perawatan atas kasus parah, serta penelitian dan pengembangan vaksin. Dengan menggunakan data besar dan sarana teknis lainnya, kami juga menganalisis pola migrasi personel agar secara akurat menguasai siapa yang telah melakukan perjalanan ke daerah dengan wabah parah.

Yang keempat adalah yang paling transparan. Melakukan pengumuman dan penjelasan secara baik. Setiap hari sebelum jam 8 pagi, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok secara seragam mengumumkan data wabah pada hari sebelumnya, situasi wabah, langkah-langkah pencegahan dan pengendalian, secara ilmiah mempublikasian pengetahuan pencegahan wabah, mengumumkan daftarnya rumah sakit dan klinik demam yang ditunjuk untuk pasien yang terinfeksi di tingkat kabupaten dan di atasnya, dan mengkomunikasikan informasi wabah dengan WHO dan negara yang lainnya.

Duta Besar Xiao menyatakan bahwa sampai pukul 24 tanggal 3 Febuari , Komisi Kesehatan Nasional telah menerima 20.438 laporan kasus yang dikonfirmasi, 425 kasus kematian, 632 kasus sembuh dan keluar dari rumah sakit, 23.214 kasus yang diduga dari seluruh daratan Tiongkok. Telah diterima 33 laporan kasus yang dikonfirmasi dari daerah Hongkong, Makao dan Taiwan, 150 kasus dikonfirmasi dari 23 negara seperti Jepang, Thailand, Singapura, Australia, Korea Selatan.

Wabah ini juga menunjukkan beberapa tanda positif. Sampai 2 Februari, tingkat pertumbuhan yang terdiagnosis kumulatif terus menurun, tingkat pertumbuhan mencapai rekor terendah (dari 64,54% pada 27 Januari hingga 19,65% pada 2 Februari). Tingkat pertumbuhan parah kumulatif terus menurun, dan tingkat pertumbuhan mencapai titik terendah baru (dari 111,71% pada 27 Januari menjadi 8,82%). Tingkat kematian menurun, dan tingkat pertumbuhan mencapai rekor terendah (dari 2,92% pada 26 Januari hingga 2,10%). Jumlah pasien yang sembuh (475) melebihi jumlah kematian (361), jumlah pasien yang baru sembuh jauh melebihi jumlah kematian baru yang ditambahkan (pada 2 Februari 147 disembuhkan dan 57 meninggal).

Pneumonia Coronavirus baru dapat dicegah, disembuhkan dan dapat dikendalikan. Virus ini terutama ditularkan melalui tetesan saluran pernapasan, dan juga melalui kontak. Cara pencegahan yang paling efektif adalah memakai masker dan mencuci tangan dengan sesering mungkin. Sampai jam 8, tanggal 3 Februari, 17.386 kasus yang dikonfirmasi terinfeksi di seluruh negeri Tiongkok, 148 kasus di luar negeri dengan terhitung kurang dari 1% dari seluruh laporan global. Ini membuktikan bahwa Tiongkok telah mengambil langkah-langkah efektif untuk mengendalikan aliran virus. Virus ini bisa disembuhkan. Pasien ringan secara bertahap akan pulih sekitar seminggu setelah terinfeksi. Pasien yang agak serius mungkin membutuhkan waktu 2 minggu atau lebih. Jumlah pasien yang sembuh telah mencapai 475 orang sampai tanggal 2 Febuari.

Duta Besar Xiao mengatakan sejak outbreaknya wabah virus, pihak Tiongkok selalu menjunjung tinggi keterbukaan, transparan dan bertanggung jawab untuk melakukan kerjasama internasional antivirus dengan sikap positif dan aktif. Pertama, kami mengupdate situsasi perkembangan wabah virus secara tepat waktu. Pihak Tiongkok pada saat pertama mengupdate informasi wabah dan berbagi genetic sequencenya dengan WHO, negara-negara bersangkutan dan daerah Hong Kong, Makau, dan Taiwan agar berbagai pihak dapat segera menanggapi virus secara efektif. Sekretaris Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus berkunjung ke Tiongkok beberapa hari lalu, dan banyak menukar pendapat dengan pihak Tiongkok tentang pencegahan dan pengendalian wabah. Tenaga ahli WHO juga berkunjung ke Wuhan. State Councilor dan Menteri Luar Negeri Wang Yi melakukan pembicaraan telepon dengan Menlu dari berbagai negara guna menjaga komunikasi intensif mengenai pencegahan dan pengendalian wabah dengan negara-negara bersangkutan. Kedua, memberikan layanan dan jaminan kepada warga negara asing yang ada di Tiongkok. Pihak Tiongkok sangat mementingkan menjamin keamanan dan keselamatan para warga negara asing yang tinggal di Tiongkok. Kami telah melakukan update informasi wabah melalui berbagai jalur, dengan sikap positif menjalankan tanggung jawab internasional, memenuhi keprihatinan warga negara asing dan memberikan perlakuan yang sama dengan warga negara kami sendiri.

Tindakan Tiongkok yang bertanggung jawab telah mendapat pengakuan dari WHO dan berbagai negara di dunia. Perdana Menteri Australia Morrison, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, dan para menteri luar negeri Inggris, Prancis, Jepang, dan Korea Selatan menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Tiongkok atas langkah tegas yang diambilnya untuk mencegah penyebaran virus dan hasil positif yang tercapai. Menteri luar negeri Australia, India, dan Singapura sangat memuji Tiongkok berbagi informasi secara terbuka dan transparan pada waktu pertama dan aktif berkomunikasi dengan masyarakat internasional. Sekretaris Jenderal PBB Guterres dan para pemimpin Vietnam, UEA, Senegal, dan Afrika Tengah menyampaikan kepercayaan terhadap kemampuan Tiongkok dalam mencegah dan mengendalikan wabah ini.

Setelah kunjungannya ke Tiongkok, Direktur Jenderal WHO Tedros mengatakan, tindakan Tiongkok dalam menhadapi wabah ini mencerminkan sikapnya yang terbuka, transparan, dan kerjasama internasional. Tiongkok mendeteksi virus dengan kecepatan yang memecahkan rekor, berbagi informasi dengan transparan pada waktu pertama, dan mengambil tindakan efektif pada waktu tepat sehingga secara signifikan memperlambat penyebaran virus ke negara lain. Upaya Tiongkok untuk mencegah penjangkitan wabah ini patut dihargai, diapresiasi, dipelajari dan dihormati.

Beberapa hari yang lalu, saat mengumumkan wabah virus corona sebagai "Darurat Kesehatan Publik yang Menjadi Perhatian Internasional", Dirjen Tedros mengatakan bahwa pengumuman itu bukanlan karena Tiongkok, alasan utamanya adalah negara-negara dengan sistem kesehatan yang rentan perlu memperkuat persiapan dan antisipasinya. Dia percaya bahwa Tiongkok akan efektif mengendalikan dan akhirnya menanggulangi wabah ini. Tindakan yang diambil Tiongkok telah jauh melampaui persyaratan menanggapi peristiwa darurat dan menetapkan standar pencegahan dan pengendalian wabah yang baru kepada berbagai negara. WHO tidak mendukung bahkan menentang larangan perjalanan atau perdagangan pada Tiongkok.

Duta Besar Xiao menekankan bahwa sejak outbreaknya wabah ini, pemerintah dan masyarakat Indonesia sangat memperhatikan perkembangannya. Tiongkok terus-menerus menjaga komunikasi erat dengan pihak Indonesia dan mengupdate informasi wabah dan upaya pencegahan pihak Tiongkok pada waktu pertama. Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Ma Zhaoxu mengedarkan situasi pencegahan dan pengendalian kepada kedutaan besar/misi asing di Beijing. Saya bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno, Wakil Ketua MPR Hassan, dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu Desra untuk menukar pandangan secara mendalam mengenai pencegahan dan pengendalian wabah ini. Hari-hari terakhir ini, diplomat kedubes kami terus berkomunikasi dengan Kemlu dan Kementerian Kesehatan mengenai situasi pencegahan dan pengendalian. Pemerintah Indonesia menyampaikan simpati, perhatian dan dukungannya kepada pihak Tiongkok, dan menyatakan kesediaan untuk memberikan bantuan yang diperlukan serta kepercayaan penuh bahwa Tiongkok akan memenangai wabah pada akhirnya. Sementara itu, atas permintaan pemerintah Indonesia, Tiongkok telah memberi fasilitas kepada Indonesia dalam misi pemulangan WNI dari provinsi Hubei. Sejek outbreaknya wabah irus corona, pemerintah Indonesia, berbagai kalangan dan komunitas sosial Indonesia menyampaikan pemahaman dan dukungan kepada Tiongkok atas upaya-upaya melawan wabah virus korona dengan cara-cara yang berbeda, dan menyampaikan perhatian dan belasungkawa kepada pihak Tiongkok. Pesawat penjemputan WNI juga membawa sejumlah peralatan kesehatan kepada pemerintah Tiongkok. Dengan dukungan dan bantuan tersebut, pemerintah Tiongkok dan rakyat Tiongkok mengucapkan terima kasih atas semuanya. Ini memcerminkan persahabatan tradisional antara kedua negara yang selalu bahu-membahu menghadapi dan mengatasi kesulitan bersama. Pada saat sulit ini, kami berharap dan yakin pemerintah dan rakyat Indonesia akan terus memberikan dukungan tegas kepada aksi Tiongkok untuk melawan wabah virus corona.

Duta Besar Xiao menekankan bahwa pemerintah dan rakyat Tiongkok sedang berupaya memerangi virus corona tipe baru. Usaha pecegahan dan pengendalian wabah virus dilaksanankan secara ilmiah, tertib dan tepat, bahkan sedang berangsur-angsur mendapat hasil. Dengan kepemimpinan kuat dari Xi Jinping sebagai inti Partai Komunis Tiongkok, keunggulan besar dari sistem sosialisme berkarakteristik Tiongkok, tekad tegas dari rakyat Tiongkok, dukungan besar dari komunitas internsional, serta pengalaman bermanfaat tentang penanangan kasus kesehatan umum sebelumnya, kami sepenuhnya memiliki kemampuan, kepercayaan diri dan sumber daya untuk memenangkan perjuangan pencegahan dan pengendalian wabah virus corona secepat mungkin. Wabah virus corona adalah musuh sesame komunitas manusia, termasuk Tiongkok dan Indonesia. Kami berharap komunitas internasional termasuk Indonesia memahami dan mendukung usaha pecegahan dan pengendalian wabah virus dari pihak Tiongkok, dan bekerja sama dengan kami untuk mencegah dan mengendalikan wabah virus serta menjaga keamanan kesehatan masyarakat regional dan dunia berdasarkan Peraturan Kesehatan Internasional dan rekomendasi dari WHO.

Duta Besar Xiao juga menjawab pertanyaan tentang pengembangan obat antivirus, dampak wabah terhadap ekonomi Tiongkok, perbatasan pariwisata dan perdagangan, dan tanggappan terhadap hoax di Internet.

Media Indonesia dan Tiongkok yang menghadiri konferensi pers antara lain Metro Indonesia, TVOne, Net TV, Kompas TV, Radio Republik Indonesia, Antara, Kompas, Republik Indonesia, Media Indonesia, Jakarta Post, Harian Bisnis, Harian Internasional, Harian Pulau Seribu, Medcom.id, JawaPos.com, Detik, Tempo.com, TribunNews, Liputan6, Sindonews, VIVA News, Xinhua News Agency, China News Service, China Radio International, Ekonomic Daily, People's Daily, China Central Television.

Suggest to a friend:   
Print